SEJARAH KESULTANAN BANJAR
Assalamualaikum Wr.Wb. Hai kula kula Banjar, sudah tau belum mengenai asal muasal kesultanan Banjar yang merupakan salah satu kerajaan Islam pertama lo yang ada di kalimantan.
Kesultanan Banjar adalah salah satu kerajaan Islam yang berdiri di Nusantara. Sejarah Kesultanan Banjar berawal dari perang saudara mengenai perebutan tahta dan tanah antara pewaris kerajaan daha
Kesultanan Banjar sendiri merupakan penerus dari kerajaan Daha yang kala itu masyarakatnya masih menganut agama Hindu. Secara letak geografis, Kesultanan Banjar terletak pada wilayah Kalimantan Selatan dengan cakupan wilayah yang memanjang dari Tanjung Sambar sampai Tanjung Aru. Pada masa berdirinya kesultanan Banjar beberapa kali memindahkan pusat pemerintahannya. Ibu kota kesultanan Banjar yang terakhir pada masa kejayaannya terletak pada wilayah yang bernama Kayu Tangi yang sekarang beralih nama menjadi Martapura.
ASAL USUL KESULTANAN BANJAR
Pangeran Samudera beserta rombongan pengikutnya akhirnya menyamar sebagai nelayan meski penyamarannya diketahui oleh Patih Masih. Patih Masih sendiri adalah bangsawan Kerajaan Bandar Masih. Kemudian, Patih Masih menyarankan Pangeran Samudera untuk memohon permintaan bantuan kepada Kerajaan Demak dikarenakan kekuatan militer Kerajaan Bandar Masih tidak terlalu kuat. Pangeran Samudera bersama pengikutnya akhirnya menuju ke Kerajaan Demak. Dilansir dalam buku Runtuhnya Kerajaan Hindu-Jawa dan Timbulnya Negara-Negara Islam di Nusantara karangan Slamet Muljana, kepulangan Pangeran Samudera dari kerajaan Demak membawa puluhan ribu prajurit dan ribuan armada kapal yang dipimpin oleh Khatib Dayan yamg merupakan utusan kerajaan Demak. Upaya Pengejaran Kerajaan Negara Daha saat itu dipimpin oleh Pangeran Tumenggung yang merupakan Raja Negara Daha yang baru naik tahta menggantikan Pangeran Mangkubumi. Dengan bantuan dari Kesultanan Demak, Pasukan Pangeran Tumenggung pun dapat dikalahkan. Runtuhnya Kerajaan Negara Daha menandai berakhirnya masa kerajaan bercorak Hindu di Kalimantan. Setelah menaklukkan kerajaan Daha Pangeran Samudera mengambil alih seluruh sisa wilayah kekuasaan kerjaan Daha Sesuai dengan kesepakatan dengan Kerajaan Demak. Pangeran Samudera kemudian memeluk Islam dan menjadi raja pertama sekaligus pendiri Kerajaan Banjar yang beragama Islam. Beliaupun berganti nama dan bergelar Sultan Suriansyah. Kesultanan Banjar menjadi semakin kokoh ketika berhasil menguasai sejumlah wilayah lainnya guna menjaga agar tidak terjadi serangan dari kerajaan lain. Daerah tersebut antara lain Kahayan Hilir, Kotawaringin, Sukadana, kintap, Asam-Asam, Lawai, Sambas, Swarangan dan Mendawai. Setelah Wafatnya Sultan Suriansayah, kepemimpinan Kesultanan Banjar beberapa kali mengalami pergantian tahta. Adanya Perang saudara dan perebutan kekuasaan pada masa Pangeran Hidayatullah dengan pangeran Tamijidillah dimanfaatkan Belanda untuk menghancurkan kesultanan Banjar.
Akhirnya pada tanggal 11 Juni 1860, Belanda berhasil menguasai kerajaan Banjar dan menggantinya menjadi kerajaan dibawah kepemimpinan Belanda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar